Rabu, 16 April 2014

Makna dan Arti Lambang Burung Garuda



Makna dan Arti Lambang Burung Garuda
           
Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia. Lambang ini dirancang oleh SultanHamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garudamerupakan burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan dasar filosofinegara Indonesia.Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai, dan pita putih.Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasionalIndonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang didalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa.Pada burung garuda itu, jumlah bulu pada setiap sayap berjumlah 17, kemudian bulu ekor  berjumlah 8, bulu pada pangkal ekor atau di bawah perisai 19, dan bulu leher berjumlah 45.Jumlah-jumlah bulu tersebut jika digabungkan menjadi 17-8-1945, merupakan tanggal dimana kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Simbol-Simbol

Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila,yaitu:1. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila ke-1]2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila ke-2]3. Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ke-3]4. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh HikmatKebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan [sila ke-4]5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [silake-5]

          Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandunglima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari dasar negaraPancasila.

Pada bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertamaPancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuahcahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanyadan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segiempat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empatmelambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantaiyang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga,Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohonyang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyatIndonesia bisa "berteduh" di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringinmemiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohonyang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
Di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan silakeempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakanhewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

Di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, KeadilanSosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dan kapas digunakan karena merupakankebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.Pada perisai itu terdapat garis hitam tebal yang melintang di tengah-tengah perisai. Garis itumelambangkan garis khatulistiwa yang melintang melewati wilayah Indonesia.Warna merah dan putih yang menjadi latar pada perisai itu merupakan warna nasionalIndonesia, yang juga merupakan warna pada bendera negara Indonesia. Warna merahmelambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian.
Pita dan Semboyan Negara.

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan"BHINNEKA TUNGGAL IKA" yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kunoyang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Perkataan itu diambil dari KakimpoiSutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yangterdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama

1.Ketuhanan Yang Maha Esa
·        Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada TuhanYang Maha Esa.
·        Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuaidengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
·        Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YangMaha Esa.
·        Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa
·        Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yangmenyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
·        Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yangmenyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
·        Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadahsesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
·        Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
·        Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat danmartabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
·        Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiapmanusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
·        Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
·        Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
·        Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
·        Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
·        Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
·        Berani membela kebenaran dan keadilan.
·        Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
·        Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsalain.

3. Persatuan Indonesia
·        Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadidan golongan.
·        Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabiladiperlukan.
·        Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
·        Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
·        Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial.
·        Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
·        Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan    dalamPermusyawaratan/Perwakilan
·        Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesiamempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
·        Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
·        Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
·        Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
·        Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagaihasil musyawarah.
·        Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakanhasil keputusan musyawarah.
·        Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
·        Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yangluhur.
·        Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moralkepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabatmanusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dankesatuan demi kepentingan bersama.
·        Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
·        Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dansuasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
·        Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
·        Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
·        Menghormati hak orang lain.
·        Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
·        Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasanterhadap orang lain
·        Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dangaya hidup mewah.
·        Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikankepentingan umum.
·        Suka bekerja keras.
·        Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dankesejahteraan bersama.
·        Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang meratadan berkeadilan sosial.

0 komentar:

Posting Komentar