Rabu, 16 April 2014

Lankah Langkah Pengoperasian Kamera Analog, Kamera Digital, dan Kamera Vidio



1.Langkah pengoperasian kamera analog
= Hal pertama yang kita lakukan adalah memasukkan roll filmnya, lalu putar gagang atau kokangannya. Hal tersebut supaya kita mengetahui apakah roll film kita sudah bias menggulung atau belum. Jika belum bias menggulung, cobalah memperbaiki roll filmnya sampai rollnya bisa berputar dan menunjukan angka 1, 2, 3 atau yang lainnya pada bagian atas kamera. Hal itu untuk menunjukan jumlah film yang terpakai. Bila tanda menunjukan “S” maka anda perlu memperbaiki roll kembali.
Jika semuanya sudah siap untuk dipergunakan, silahkan mencari objek apa saja yang anda inginkan untuk anda foto. Jika sudah dapat, anda harus mengatur focus dan sinkronnya terlebih dahulu. Focus dan sinkron akan munccul pada View Finder dengan menekan tombol Shutter setengah.
1. Focus, focus ini kegunaannya untuk mendapatkan hasil yang focus dan tidak buyar atau buram. Focus ini bentuknya bulat dengan garis di tengahnya. Bila garis tersebut sudah lurus, itu berarti tandanya sudah focus. Tetapi bila garis di tengahnya masih terlihat tidak lurus atau patah, itu berarti kita harus mengaturnya terlebih dahulu yaitu dengan memutar cincin ring focus yang terdapat di bagian lensa sampai garis terlihat lurus.
2. Sinkron, sinkron gunanya adalah untuk mendapatkan gambar yang bagus (tidak under atau terlalu gelap dan tidak over atau terlalu terang). Ada berbagai macam tanda sinkron, seperti : ( +2, +1, 0, -1, -2 ) itu yang artinya jika ada suatu tanda di bawahnya yang arahnya menunjukan kearah kiri, artinya gambar akan mejadi semakin terang (over), bila tanda ke arah kanan artinya gambar akan semakin gelap (under). Namun bila tanda berada tepat di bawah angka 0, artinya gambar sudah sinkron dansiap untuk di foto.

2.Langkah pengoperasian kamera Digital
=
- Aktifkan kamera.
Aktifkan kamera dan aturlah pada mode otomatis. Untuk menghemat baterai matikan pembidik LCD dan gunakan pernbidik optik yang tersedia.

- Bidik obyek yang dinginkan.
Lensa pembidik atau LCD akan menampilkan objek yang akan Anda potret. Gunakan tombol zoom untuk memperoleh komposisi yang tepat. Jika pembidik mengalami bias atau tidak fokus, Anda bisa memeriksa apakah kamera digital Anda menyediakan pereduksi bias.


- Fokus otomatis.
Tempatkan objek yang akan menjadi. Apabila gambar objek belum tajam, gunakan mode fokus otomatis. Skala ketajaman gambar tergantung pada jenis kamera yang Anda gunakan. Untuk proses fokus otomatis lakukan saat Anda menekan setengah tombol pembidik.


-Bukaan otomatis.
Pada fotografi ada yang disebut bukaan lensa, yaitu lebarnya lensa pembidik yang akan terbuka untuk memindai gambar. Bukaan otomatis pada kamera digital dideteksi berdasarkan besarnya cahaya yang diterima oleh sensor. Setelah itu dapat ditentukan bukaan lensa optimal dengan cara menekan setengah tombol pembidik.
1. Posisi normal tombol bidik
2. Posisi setengah tekan pada tombol bidik

- Blitz otomatis.
Apabila cahaya yang masuk kurang , bukaan otomatis (autoexposure) akan mengaktifkan blitz secara otomatis. Dalam keadaan aktif lihat lampu indikator yang akan berkedip-kedip pada saat Anda menekan setengah tombol pembidik.

-White balance otomatis.
White balance adalah metode penyaringan pada saat proses konversi dari gradasi hitam putih ke gradasi warna. Metode secara otomatis menyesuaikan proporsi warna agar warna putih tetap tampil putih di foto.
3.Langkah pengoperasian kamera Video
=
- Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
- Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
- Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
- Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
- Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi pengambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
- Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
- Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
- Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
Semoga informasi yang bermanfaat tersebut dapat menjadikan kita agar lebih berani mencoba dan bereksperimen

4.Gambar didalam kamera adalah
=
5.Jenis video analog dan digital
=
Jenis – jenis Video Analog
- U Matic
- Betamax
- VHS
- S- VHS
Jenis-jenis Video Digital :
1. Mini DV
2. DV Cam
3. DVC Pro


0 komentar:

Posting Komentar